RBG.ID – Proses ekshumasi atau penggalian makam yang dilanjutkan dengan otopsi terhadap jasad Albar Mahdi (AM), 17, berlangsung di Palembang kemarin.
Selama 2,5 jam, tim dokter forensik meneliti kondisi jenazah santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, yang tewas karena dianiaya seniornya itu.
”Pemeriksaan dilaksanakan secara menyeluruh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Juga dilakukan pemeriksaan luas hingga dalam bagian tubuh jenazah,” ungkap anggota tim dokter forensik RS Bhayangkara M. Hasan Polda Sumsel AKBP dr Mansuri SpF kepada media selepas ekshumasi di TPU Sei Selayur, Palembang, Kamis (8/9).
BACA JUGA : Dalami Kasus Gontor, Menag: Jika Terbukti Sistematis Kami Cabut Izin Operasionalnya
Seperti diprediksi sebelumnya, ekshumasi menemui kendala karena jenazah telah dimakamkan selama 15 hari. Meski begitu, Mansuri menegaskan, tim forensik yang melibatkan RSUP M. Hoesin Palembang dan RS Ponorogo, Jatim, itu tetap berusaha maksimal. Bagaimana hasilnya? ”Hasilnya akan disampaikan penyidik Polres Ponorogo. Kami tidak mau mendahului,” ujarnya.
Ekshumasi dilakukan secara tertutup pukul 09.30–12.00. Dari pantauan Sumatera Ekspres, lokasi makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Selayur dipadati orang sejak pagi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, petugas memasang garis polisi di sekitar lokasi makam.
Penggalian makam disaksikan Rusdi, ayah AM. Sang ibu, Siti Soimah, tak terlihat di lokasi pemakaman.