RBG.id - Para pemimpin Taliban mengakui bahwa Afghanistan tidak akan mampu mengatasi bencana besar yang melanda negara itu sendirian, setelah gempa berkekuatan 6.1 melanda dua provinsi, Paktika dan Khost.
Ppara pemimpin menyerukan bantuan internasional setelah gempa paling mematikan dalam beberapa dasawarsa melanda Afghanistan timur, menewaskan sedikitnya 1.000 orang, dengan peringatan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat, rabu (22/6).
Mohammad Amin Huzaifa, kepala Departemen Informasi dan Kebudayaan di Paktika, mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka di distrik Gayan dan Barmal di Paktika saja. Dia mengatakan bahwa angka tersebut diperkirakan akan meningkat.
BACA JUGA : Korban Gempa Afganistan Bertambah, Total 1.000 Tewas, 1.500 Luka-Luka
Dalam pertemuan darurat, pemerintah Afghanistan menyetujui bantuan 1,1 juta dolar AS untuk upaya bantuan. Namun, karena negara itu sudah menghadapi krisis keuangan dan kemanusiaan, pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Hibatullah Akhundzada, meminta bantuan masyarakat internasional, seperti dilaporkan Arab News.
“Kami juga meminta masyarakat internasional, organisasi bantuan dan lembaga kemanusiaan untuk mendukung rakyat Afghanistan selama bencana besar ini, dan membantu para korban sebanyak mungkin,” katanya.
Abdul Fatah Jawad, kepala kelompok bantuan Afghanistan Ehsas Welfare and Social Services Organization, mengatakan kepada Arab News bahwa bantuan internasional sangat dibutuhkan.