RBG.id - Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr bergerak cepat mengirimkan tim penyelamat serta bantuan ke Provinsi Abra, setelah gempa berkekuatan 7,1 Magnitudo menyerang wilayah itu pada Rabu (27/7).
Menurut Survei Geologi AS, belum ada laporan terbaru mengenai cedera serius atau kematian akibat gempa. Namun, sebuah rumah sakit dan bangunan di provinsi Abra rusak parah akibat gempa yang berpusat di pulau Luzon Filipina.
BACA JUGA : BPPTKG: Sehari, Gunung Merapi 75 Kali Gempa Guguran
"Kami masih mengalami gempa susulan. Kami telah menerima laporan kerusakan rumah. Namun sejauh ini tidak ada korban jiwa," kata Walikota Lagangilang di provinsi Abra, Rovelyn Villamor.
Seperti dikutip dari Reuters, Direktur badan seismologi Filipina, Renato Solidum, mengatakan gempa susulan yang kuat diperkirakan segera terjadi, khususnya di sekitar provinsi Abra.
Anggota kongres di provinsi Ilocos Sur, Eric Singson, mengatakan kepada stasiun radio DZMM bahwa gempa yang terasa kuat itu berlangsung 30 detik atau lebih.
Ibu kota Manila juga turut merasakan dampak gempa, di mana beberapa warga terpaksa dievakuasi dari gedung berlantai 30 dan sistem kereta bawah tanah juga harus dihentikan pada jam-jam sibuk.