RBG.ID, TIONGKOK - Korban tewas dalam gempa bumi di Tiongkok Barat melonjak menjadi 74 jiwa. Sebanyak 26 orang lainnya masih hilang. Lockdown Covid-19 membuat warga sulit menyelamatkan diri.
Lockdown Covid-19 mencegah penduduk meninggalkan gedung mereka setelah goncangan. Gempa berkekuatan 6,8 skala richter (SR) yang terjadi tepat setelah Senin (5/9) siang di provinsi Sichuan menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah di Daerah Otonomi Tibet Ganze dan mengguncang gedung-gedung di ibu kota provinsi Chengdu. Sebanyak 21 juta warganya berada di bawah penguncian ketat Covid-19.
Setelah gempa, polisi dan petugas kesehatan menolak untuk mengizinkan penghuni gedung apartemen yang cemas keluar rumah. Situasi itu menambah kemarahan atas Kebijakan Nol-Covid oleh Presiden Xi Jinping.
Rekaman viral menunjukkan penduduk pusat kota Wuhan, tempat pandemi diyakini berasal pada akhir 2019, meneriakkan kemarahan. Mereka sulit menyelamatkan diri. “Cabut kuncian, tolak untuk diuji,” kata warga di depan polisi seperti dilansir dari AP, Rabu (7/9).
Pembatasan tersebut telah memicu protes. Partai Komunis yang berkuasa di Tiongkok dapat dengan mudah menghukum orang berbulan-bulan atau bertahun-tahun penjara atas tuduhan memprovokasi pertengkaran dan memprovokasi masalah.
Tiongkok Masih Lockdown
Secara keseluruhan, 65 juta orang Tiongkok di 33 kota, termasuk 7 ibu kota provinsi, saat ini berada di bawah berbagai tingkat penguncian. Pemerintah juga melarang perjalanan domestik selama Festival Pertengahan Musim Gugur pada Sabtu dan Hari Libur Nasional selama seminggu pada awal Oktober.