Senin, 22 Desember 2025

Jepang Butuh Dana Rp 300 Triliun Lebih untuk Hidupkan Kembali Industri Baterai

- Rabu, 31 Agustus 2022 | 23:38 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

RBG.id - Ingin kembali hidupkan industri baterai, Jepang membutuhkan investasi dari sektor publik dan swasta sebesar 24 miliar dolar AS atau sekitar Rp 364 triliun untuk mengembangkan industri tersebut.

Pemerintah Jepang telah menyerukan kerja sama yang erat dengan swasta demi mencapai tujuannya dalam memulihkan baterai di pangsa pasar global, yang sempat direbut oleh kompetitornya, China dan Korea Selatan.

BACA JUGA : Pemerintah Jepang Gelontorkan Rp 27 Miliar untuk Pemakaman Shinzo Abe

"Pemerintah akan berada di garis depan dan memobilisasi semua langkah untuk dapat mencapai tujuan tersebut, tetapi kami tidak dapat mencapai tujuan ini tanpa upaya sektor swasta," ujar Menteri Industri Jepang Yasutoshi Nishimura yang tengah gencar menyerukan investasi, dikutip dari Reuters pada Rabu (30/8).

Untuk target 2030, Jepang akan meningkatkan kapasitas produksi domestik baterainya yang digunakan untuk kendaraan listrik (EV) dan sistem penyimpanan energi menjadi 150 GWh dari sekitar 20 GWh saat ini. Mereka juga akan meningkatkan hampir 10 kali lipat kapasitas produksi global di perusahaan Jepang menjadi 600 GWh.

Bersamaan dengan target produksi yang kian meningkat untuk delapan tahun ke depan, permintaan mineral seperti nikel, litium, dan yang lainnya diproyeksikan juga akan meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade mendatang, karena bahan tersebut dianggap penting untuk teknologi yang lebih ramah lingkungan.

Selain akan menyiapkan bahan untuk produksi, Jepang telah mengamankan 30 ribu pekerja terlatih untuk pembuatan baterai dan rantai pasokan pada tahun 2030.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X