RBG.id - Dunia berduka atas meninggalnya Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9) di usianya yang ke 96 tahun.
Kepergian pemimpin Kerajaan Inggris terlama, Ratu Elizabeth II, telah membawa duka mendalam di berbagai penjuru dunia. Seiring dengan kepergiaan sang ratu, Inggris memulai apa yang dinamakan sebagai Operation London Bridge atau Operasi Jembatan London.
BACA JUGA : Dua Pelangi Muncul di Atas Istana Buckingham Saat Ratu Elizabeth II Wafat
Itu adalah rencana 10 hari sejak meninggalnya ratu, yang ditandai sebagai Hari-H, yaitu pada Kamis (8/9) waktu setempat.
Pada Hari-H, informasi tentang kematian ratu dikirim ke seluruh dunia, seluruh kantor pemerintahan akan mengibarkan bendera setengah tiang. Sementara proses di parlemen dan semua badan legislatif akan ditunda.
Pada H+1, Raja Charles III akan diproklamasikan sebagai raja baru. Ia dijadwalkan bertemu dengan perdana menteri dan kabinet. Parlemen akan menyampaikan pesan belasungkawa, dan urusan parlemen akan ditangguhkan selama 10 hari.
Pada H+2, jenazah sang ratu, yang saat ini berada di Kastil Balmoral, Skotlandia, akan dibawa dengan peti matinya ke Istana Buckingham di London.