RBG.id - Sedikitnya 10 anak pasien leukimia di Yaman meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih dalam kondisi kritis setelah menjalani pengobatan kanker dengan obat kadaluarsa di Sanaa, ibukota Yaman.
Laporan dari Kementerian Kesehatan pada Jumat (14/10) mengatakan, anak-anak itu berusia antara tiga dan 15 tahun, yang meninggal di Rumah Sakit Kuwait Sanaa usai disuntik dengan obat-obatan dari beberapa klinik swasta.
Keluarga dari salah satu anak yang meninggal mengatakan bahwa putra mereka merasakan sakit dan kram yang luar biasa, setelah menerima perawatan kemoterapi yang kadaluwarsa, setelah itu meninggal dalam lima hari kemudian.
BACA JUGA : Viral di Medsos Pria Yaman Ngaku Umrah untuk Ratu Elizabeth II
“Hal terburuk adalah bahwa administrasi rumah sakit berusaha menyembunyikan kebenaran dari kami," kata ayah dari seorang anak laki-laki itu, seperti dimuat Associated Press pada Sabtu (15/10).
Menurut pejabat kesehatan, sejauh ini 19 anak telah meninggal dunia dan sekitar 50 anak lainnya saat ini masih berada di unit yang sama, lantaran menerima pengobatan kemoterapi hasil selundupan yang dikenal sebagai Methotrexate, yang awalnya diproduksi di India.
Perang Yaman yang dimulai sejak tahun 2014 ini telah menyebabkan terjadinya krisis kemanusiaan terparah dan kurangnya akses ke sumber daya dasar, termasuk makanan dan obat-obatan, yang menjadi penyebab terciptanya jaringan penyelundupan besar untuk memasok barang-barang yang dibutuhkan.